Sabtu, 26 November 2011

Sejarah Shalat Fardhu


Shalat yang mula-mula diwajibkan bagi Nabi Muhammad SAW Dan para pengikutnya
adalah Shalat Malam, yaitu sejak diturunkannya Surat al-Muzzammil (73) ayat
1-19. Setelah beberapa lama kemudian, turunlah ayat berikutnya, yaitu ayat
20:
“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang
dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya Dan (demikian
pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan
ukuran malam Dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat
menentukan Batas-Batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu
 karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui
bahwa akan Ada di antara kamu orang-orang yang sakit Dan orang-orang yang
berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; Dan orang-orang yang
lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu)
dari Al Quran Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat Dan berikanlah
pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu
perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah
sebagai balasan yang paling baik Dan yang paling besar pahalanya. Dan
mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”
Dengan turunnya ayat ini, hukum Shalat Malam menjadi sunat. Ibnu Abbas,
Ikrimah, Mujahid, al-Hasan, Qatadah, Dan ulama salaf lainnya berkata
mengenai ayat 20 ini, "Sesungguhnya ayat ini menghapus kewajiban Shalat
Malam yang mula-mula Allah wajibkan bagi umat Islam
Berikut ini adalah ayat-ayat yang membahas tentang shalat di dalam Al Qur'an
 kitab suci agama Islam.
1.     Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: Hendaklah mereka
mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada
mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang Hari (kiamat)
yang pada Hari itu tidak Ada jual beli Dan persahabatan (QS.Ibrahim :31)
2.     Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji Dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat lain) Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan (al-‘Ankabut : 45) Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang
jelek) yang menyia-nyiakan shalat Dan memperturutkan hawa nafsunya, maka
mereka kelak akan menemui kesesatan (Maryam: 59)
3.     Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Apabila IA ditimpa kesusahan IA berkeluh-kesah, Dan apabila IA mendapat
kebaikan IA amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang
mereka itu tetap mengerjakan shalatnya (al-Ma’arij : 19-23) .
Shalat tertentu dianjurkan untuk dilakukan secara bersama-sama(berjama'ah).
Pada shalat berjama'ah seseorang yang dianggap paling kompeten akan ditunjuk
sebagai Imam Shalat, Dan yang lain akan berlaku sebagai Makmum.
Shalat yang dapat dilakukan secara berjama'ah antara lain :
  - Shalat Fardhu
  - Shalat Tarawih
Shalat yang mesti dilakukan berjama'ah antara lain:
  - Shalat Jum'at
  - Shalat Hari Raya (Ied)
  - Shalat Istisqa'
11 Rukun Shalat :
1.    Niat
2.    Takbiratul ihram
3.    Berdiri bagi yang sanggup
4.    Membaca surat Al Fatihah
5.    Ruku' dengan thu'maninah
6.    I'tidal dengan thu'maninah
7.    Sujud dua kali dengan thu'maninah
8.    Duduk antara dua sujud dengan thu'maninah
9.    Duduk dengan thu'maninah serta membaca tasyahud akhir Dan shalawat
nabi
10. Membaca salam
11. Tertib (melakukan rukun secara berurutan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar